David Hidayat, Penjaga Lingkungan dari Pesisir Selatan



Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Mereka diharapkan bisa membawa semangat baru, ide kreatif, dan energi positif yang mampu mengubah wajah sebuah bangsa.

Terlebih lagi, kontribusi mereka dalam bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sangat signifikan.

Di tengah tantangan lingkungan global, ada individu seperti David Hidayat, pemuda asli Sungai Pinang yang telah menunjukkan kepedulian dan dedikasinya terhadap lingkungan dan masyarakat melalui berbagai inisiatif luar biasa.

Pemuda Penjaga Laut Pesisir Selatan

David, sebagai ketua kelompok Andespin (Anak Desa Sungai Pinang), adalah contoh nyata dari generasi muda yang aktif berkontribusi dalam memperbaiki dunia di sekitarnya. Organisasi yang dipimpinnya, Andespin, merupakan kelompok masyarakat yang fokus pada pelestarian lingkungan, terutama terumbu karang dan hutan mangrove. Mereka juga memberikan pendidikan dini kepada anak-anak, menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini.

Salah satu inisiatif Andespin yang paling mencolok adalah kampanye mereka untuk mengganti alat tangkap ikan yang merusak lingkungan dengan metode yang lebih ramah lingkungan. Melalui pendidikan dan kesadaran, mereka berhasil melibatkan masyarakat setempat dalam upaya pelestarian lingkungan. David dan timnya juga mengajarkan teknik penanaman kembali terumbu karang mangrove dan membudidayakan penyu serta rumput laut. Upaya ini bukan hanya sekadar menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Beberapa hal yang telah dilakukan oleh David yang membawa dampak postif untuk lingkungan tempat tinggalnya di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat antara lain adalah sebagai berikut:

1. Penanaman Kembali Mangrove
Keberadaan tanaman mangrove di sungai pinang mulai menjadi perhatian David sejak 9 tahun yang lalu. Waktu itu tahun 2014 wisata bahari mulai naik daun di daerah tersebut. Akan tetapi sayangnya banyak diantara obyek wisata yang ada tersebut dibangung dengan terlebih dahulu menebang tanaman mangrove yang ada.
Padahal di sisi lain keberadaan tanaman mangrove ini sangatlah bermanfaat untuk menjaga bentang pantai dari erosi maupun serangan gelombang laut yang besar. Akar pohon mangrove yang besar akan mampu menjaga kestabilan tanah pantai.
Berangkat dari kesadaran tersebut, David yang merupakan sarjana perikanan lulusan Universitas Bung Hatta ini kemudian memutuskan untuk melakukan penanaman tanaman mangrove di daerah sungai pinang.
Tanaman jenis rhizopora ini tumbuh dengan baik. Dari hanya beberapa tanaman saja yang ditanam di awal awal, kini berkat konsistensi David dan Andespin sudah berubah menjadi hutan mangrove dengan luas sekitar 1 hektar. Tanaman mangrove yang ada di sini memiliki tinggi yang bervariasi. Sebagian besar berukuran antara 5-7 meter, sedangkan yang lainnya yang masih kecil kecil dan baru tumbuh biasanya memiliki tinggi di kisaran 50 cm.
Keberadaan hutan mangrove ini jelas berdampak positif terhadap lingkungan di sekitarnya. Erosi tanah yang timbul karena gelombang  air laut bisa dicegah, sementara di sisi lain keberadaan hutan mangrove ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.
Maka jadilah hutan mangrove ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar dengan menjadi objek ekowisata. Dan tak hanya itu saja peluang ekonomi yang muncul berkat adanya hutan mangrove ini. Selain menumbuhkan ekonomi lewat wisata keberadaan mangrove ini juga menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat.
Hal ini salah satunya dilakukan dengan pemanfaatan mangrove untuk pembuatan berbagai barang yang dibutuhkan orang orang. Beberapa yang sudah dilakukan misalnya saja batik mangrove yakni pembuatan batik dengan bahan pewarna alami dari kulit kayu mangrove. Di samping itu ada juga kopi mangrove yang terbuat dari buah mangrove jenis Rhizopora stylosa. Keberadaan barang barang olahan dari mangrove ini jelas membuka lapangan pekerjaan dan peluang masyarakat sekitar untuk meningkatkan ekonominya.

2. Penanaman Kembali Terumbu Karang
Kegiatan positif lainnya yang dilakukan oleh David bersama kelompoknya yakni Andespin adalah penanaman dan perawatan terumbu karang yang ada di daerahnya. Hal ini mungkin bukan hal yang mengejutkan jika melihat latar belakang dari Andespin yang pada mulanya memang merupakan klub selam. 
Tentu saja untuk mereka yang gemar menyelam dan menikmati keindahan bawah air keberadaan terumbu karang ini sangat penting. Selain sebagai daya tarik wisata bawah air keberadaan terumbu karang ini juga punya manfaat dari sisi ekonomi.
Untuk perawatan dan penanaman kembali terumbu karang ini digunakan wadah beton dan juga rak besi. Apa yang dilakukan Davini dan kawan kawannya ini telah berhasil menumbuhkan terumbu karang dengan pertambahan tinggi 2 cm per tahunnya. Dan sampai saat ini kawasan tersebut telah ditanami 20 ribu lebih bibit terumbu karang yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Baik itu untuk wisata, penelitian ataupun kegiatan bermanfaat lainnya.



0 Komentar

Iconpro | by Template blogger