Apa yang Salah dari Persija Jakarta?


Dua klub yang saling rival, Persib Bandung dan Persija Jakarta kompak berada di papan bawah Liga 1 2019. Posisi Persija Jakarta bahkan berada di peringkat ke-17 atau satu tingkat di atas Semen Padang yang menghuni juru kunci.

Persija Jakarta baru memainkan 9 pertandingan. Dalam sembilan pertandingan itu, Macan Kemayoran baru meraih satu kemenangan, tiga kali kalah, dan lima kali meraih hasil imbang. Mereka pun terpuruk dengan hanya mendapatkan delapan angka.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi dengan Persija Jakarta? Kami mewawancarai beberapa pendukung Persija Jakarta.
Pendukung Persija yang pertama adalah Faiz Indratono. Pria yang juga merupakan penggemar JKT48 ini merasa bahwa masalah yang dialami oleh Persija Jakarta ini kompleks. Salah satu yang utama adalah karena badai cedera yang dialami oleh pemain Macan Kemayoran. Badai cedera yang menimpa pemain Persija Jakarta membuat lini belakang mereka memburuk.
  
“Menurutku penampilan Persija sejauh ini sudah lumayan membaik. Mungkin, dari segi pertahanan yang lemah, ya. Ada beberapa pemain bertahan yang cedera, khususnya bek tengah,” ujar Faiz ketika kami hubungi.
Selain perkara lini belakang, permasalahan Persija Jakarta menurut Faiz adalah minimnya variasi serangan. Ia merasa serangan Macan Kemayoran terlalu monoton, sehingga mudah dihentikan oleh lawan.
“Mungkin variasi serangan harus ditambah kali, ya. Selama ini kan dari sayap kanan dan kiri, sih.”
Pendapat lain datang dari Jakmania yang lain, Achmad Haidar. The Jak Kebon Jeruk ini merasa masalah utama yang menimpa Persija Jakarta adalah kondisi internal manajemen yang tak beres. Pria yang kerap dipanggil Idar ini menganggap transisi kepemimpinan dari Gede Widiade ke Ferry Paulus menjadi biang keladi.
“Setelah Pak GW (Gede Widiade) keluar, Persija semakin pelit, padahal sponsor yang nempel di jersey Persija banyak,” ujar Idar.
Kalau dari sisi permainan, Idar mengkritisi busuknya lini pertahanan Persija Jakarta. Pendukung Persija Jakarta yang memiliki Kartu Anggota (KTA) ini merasa aneh dengan minimnya pilihan pemain di lini belakang.
“Bek tengah Persija cuma Ryuji Utomo dan Maman (Abdurrahman) setelah Steve Paulle cedera. Belum lagi pemain pengganti Ismed Sofyan sebagai bek kanan. Mana mungkin Ismed main selama 90 menit di tiap main,” tambah Idar.
Di lini depan, Idar juga merasa Persija terlalu bertumpu pada Marko Simic. Ketika Simic dikunci lawan, Persija Jakarta seperti mati kutu.
Senada dengan dua Jakmania di atas, Fajar Abdillah, salah satu anggota Jak Online, merasa permasalahan Persija Jakarta ada di lini belakang. Abdi merasa minimnya stok di lini belakang menjadi akar permasalahan.
  
“Bek (tengah) Persija cuma ada tiga: Paulle, Maman, dan Ryuji. Jumlah ini gak ideal untuk sebuah klub. Belum lagi ketika salah satu pemain cedera. Paulle kan sekarang cedera. Makin bermasalah tuh,” ujar Abdi yang bekerja di salah satu media online di Jakarta ini.
Lalu, Apa Solusi yang Ditawarkan?
Sebagai warga negara yang baik, ketika melontarkan kritik, kami juga memberikan solusi. Meskipun sebenarnya kritik tak serta merta harus diberikan bersamaan dengan solusi.
Menurut ketiga orang yang kami wawancara, mereka bersepakat bahwa Persija Jakarta membutuhkan tambahan bek tengah baru. Idar memberikan solusi untuk memboyong Fachrudin Ariyanto yang kini bermain di Madura United.
Pemain Timnas Indonesia ini memang dikaitkan dengan Persija Jakarta. Minimnya kesempatan bermain di Madura United menjadi penyebabnya.
“Persija tuh butuh bek kayak Fachrudin. Pemain Timnas, badannya tinggi besar, dan kokoh. Cocok tuh untuk duet sama Ryuji atau pemain asing baru nanti,” beber Idar.
  
Jika Idar fokus ke lini belakang, maka Abdi memikirkan lini depan. Menurut dia, lini depan Persija perlu diperbaiki lagi. Harus lebih dipadukan. Menurut Abdi, keberadaan Bruno Matos justru malah membuat lini depan Persija amburadul.
“Padahal, komposisi pemain depan Persija gak banyak berubah, tapi kenapa malah mandul. Empat pemain di lini depan (Riko-Simic-Novri-Matos) gak sinkron,” ujar Abdi.
Masalah Persija Jakarta bisa diselesaikan dengan menambah pemain baru. Kebetulan, bursa transfer Liga 1 2019 akan segera dibuka. Mampukah juara bertahan Liga 1 keluar dari lubang jarum?

Note: Game Seru Bola Nusantara juga hadir di Piala AFF U-18 2019. Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah kerennya! Download dulu aplikasinya di sini

0 Komentar

Iconpro | by Template blogger